Setiap manusia yang hidup di dunia pasti pernah merasakan penderitaan.
Baik itu ringan atau berat. Hidup tidaklah selalu bahagia tuhan memiliki
caranya sendiri untuk mengukursebarapa kuat iman kepadanya. Hidup di duniapun
tidak selalu menderita, sedih, ataupun susah. Terkadang saat manusia terlalu
terbuai dengan kesenangan duniawi manusia akan melupakan batasan-batasan yang
ada sehingga tuhan akan memberikan cobaan untuknya yang membuatnya menderita.
Penderitaan selalu datang tak terduga, manusia takkan pernah tau kapan , jam berapa,
menit keberapa, dan detik keberapa penderitaan akan datang menghampiri
hidupnya. Manusia hanya perlu menjalani hidupnya dengan sebaik baiknya dengan
aturan yang berlaku dan sesuai kepercayaan yang ia anut.
A. Pengertian Penderitaan
Hampir dalam
kehidupan setiap manusia pasti mengalami sesuatu hal yang bernama penderitaan,
baik yang berat ataupun ringan. Penderitaan yang menjadi bagian kehidupan
manusia bersifat kodrati, artinya sudah menjadi konsekuensi hidup manusia,
bahwa pada hakikatnya manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia,
melainkan juga untuk merasakan penderitaan.
Sebenarnya
apakah arti dari penderitaan itu?! Penderitaan berasal dari kata derita. kata
derita itu sendiri berasal dari bahasa sanskerta yaitu "dhra" yang
mempunyai arti menahan atau menanggung. Jadi derita artinya menahan, menanggung
atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Derita atau penderitaan dapat
berupa lahiriyah, batiniah atau lahir batin.
Penderitaan
secara tidak langsung akan dialami oleh semua orang dan sudah menjadi
"resiko" hidup. Penderitaan itu bertingkat-tingkat, ada yang bertaraf
berat dan ada juga yang ringan. Kualitas, posisi, dan peranan manusia itu
sendiri yang menentukan taraf/intensitas penderitaan. Perderitaan itu bersifat
relatif. Kenapa? Karena suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh
seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Atau penderitaan
itu sendiri dapat dijadikan suatu pendorong atau energi bagi yang merasakan
suatu penderitaan untuk bangkit bagi seseorang, atau sebuah tahapan awal
baginya untuk menuju kenikmatan dan kebahagiaan.
Banyak sekali
kasus dan cerita tentang penderitaan yang dialami oleh manusia dalam kehidupan.
Banyaknya kasus penderitaan sesuai dengan dinamika dan lika-liku kehidupan
manusia tersebut. Lalu, bagaimanakah manusia menanggapi dan menghadapi
penderitaan dalam hidupnya? Apabila penderitaan fisik yang dialami manusia
pasti secara medis ada jalan untuk mengurangi atau menyembuhkannya. Sedangkan
penderitaan psikis atau mental, jalan penyembuhannya terletak pada kemampuan si
penderita mengobati penderitaan yang dihadapinya.
B. Siksaan
Setelah kita
membahas tentang penderitaan, kita lanjut ke tingkat yang lebih dari sebuah
penderitaan, yaitu siksaan. Pastinya kita sering mendengar kata
"siksaan" dalam kehidupan kita sehari-hari. Siksaan yang dialami
manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca diberbagai
media massa. Berita mengenai siksaan dapat kita temui dalam kehidupan
sehari-hari. Biasanya sebagian besar adalah mengenaik siksaan, pembunuhan,
pemerkosaan, pencurian, dan sebagainya. Bahkan biasanya ditulis besar-besar
atau sebagai headline di halaman pertama dengan judul huruf besar beserta
dengan gambar si korban.
Siksaan atau
penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan
rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Siksaan dapat diartikan
sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau
rohani. Akibat dari siksaan yang dialami seseorang menimbulkan penderitaan.
Siksaan yang sifatnya psikis misalnya adalah kebimbangan, kesepian, dan
ketakutan.
Kebimbangan
dialami seseorang apabila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan
mana yang akan diambil. Bagi orang yang lemmah cara berpikirnya, masalah
kebimbangan yang lama dialami, akan menimbulkan siksaan yang berkepanjangan.
Tetapi bagi orang yang kuat berpikirnya ia akan cepat mengambil suatu
keputusan, sehingga kebimbangan akan cepat diatasi. Lalu kesepian dialami oleh
seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia
dalam lingkungan orang ramai. Kesepian
perlu cepat diatasi agar seseorang jangan terus menerus merasakan penderitaan
batin. Selanjutkan ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan
seseorang mengalami siksaan batin. Apabila rasa takut itu dibesar-besarkan yang
tidak pada tempatnya, maka disebut dengan phobia. Beberapa sebab yang
menjadikan seseorang mengalami ketakutan antara lain:
1.
Claustrophobia dan Agoraphobia Claustrophobia
adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup. Agoraphobia adalah ketakutan yang
disebseseorang berada di tempat terbuka.
2.
Gamang merupakan ketakutan bila seseorang
ditempat yang tinggi. Hal itu disebabkan karena ia takut akibat berada ditempat
yang tinggi. Misalnya seseorang harus melewati jembatan yang sempit. Sedangkan
dibawahnya air yang mengalir, atau seseorang takut meniti dinding tembok
dibawahnya.
3.
Kegelapan merupakan suatu ketakutan seseorang
bila ia berada ditempat yang gelap sebab dalam pikiranya dalam kegelapan
demikian akan muncul sesuatu yang ditakuti, misalnya setan, pencuri. Orang yang
demikian menghendaki agar ruangan tempat tidur selalu dinyalakan lampu yang
terang.
4.
Kegagalan merupakan ketakutn dari seseorang
disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.
Seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta kembali, karena takut
dalam percintaan berikutnya juga akan terjadi kegagalan.
C. Kekalutan Mental
Penderitaan
batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Kekalutan mental
dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang
menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah
secara kurang wajar.
Gejala Seseorang
yang Mengalami Kekalutan Mental
1.
Nampak pada jasmani yang sering merasakan
pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2.
Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas,
ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap
Gangguan Kejiwaan
1.
Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala
kehidupan si penderita baik jasmani maupun rokhani
2.
Usaha mempertahankan diri dengan cara negative
3.
Kekalutan merupakan titik patah (mental
breakdown) dan yang bersangkutan mengalam gangguan
Sebab-sebab
timbulnya Kekalutan Mental
1.
Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani
atau mental yang kurang sempurna
2.
Terjadinya konflik sosial budaya
3.
Cara pematangan batin yang salah dengan
memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Proses kekalutan
mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negative.
Positif: Trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap
survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan
kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya. Negatif; Trauma yang
dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat
tidak tercapainya apa yang diinginkan.
D. Penderitaan Dan Perjuangan
Penderitaan
adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Dan perjuangan merupakan
usaha manusia untuk keluar dari penderitaan. Setiap manusia pasti mengalami
penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan
manusia, karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha
mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau
menghilangkan sama sekali. Manusia adalah mahluk berbudaya dengan budayanya itu
ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini
membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain
yang melihat atau mengamati penderitaan. Penderitaan dikatakan sebagai kodrat
manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup
ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita.
Karena itu
manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian
penderitaan. Manusia harus optimis ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidup.
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup.
Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan,
masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar
dari bahaya dan malapetaka.Manusia hanya merencanakan dan Tuhanlah yang
menentukan. Kelalaian manusia merupakan sumber malapetaka yang menimbulkan
penderitaaan.
Penderitaan yang
terjadi selain dialami sendiri oleh yang bersangkutan, mungkin juga dialami
oleh orang lain. Bahkan mungkin terjadi akibat perbuatan atau kelalaian
seseorang, orang lain atau masyarakat menderita. Penderitaan maupun siksaan
yang dialami oleh manusia memang merupakan beban berat, sehingga dunia ini
benar-benar merupakan neraka dalam hidupnya. Bagi mereka yang mulai merasakan
tidak mampu lebih lama menderita, biasanya terlontar kata-katanya lebih baik
mati dari pada hidup, dengan pengertian bahwa dengan kematiannya, maka
berakhirlah penderitaan yang dialaminya. Itulah sebabnya mereka yang terlalu
menderita dan merasa putus asa, lalu mengambil jalan pintas, dengan bunuh diri.
Oleh karena itu kita sebagai manusia yang mempunyai daya juang yang tinggi
tidak seharusnya kita pesimis menghadapi penderitaan ini alangkah lebih baiknya
kita terus berdoa kepada Tuhan yang maha esa supaya diberikan hidayahnya.
E. Hubungan Penderitaan, Media Masa dan
Seniman
Bagi media masa
dan seniman penderitaan dibuat melalui karya sastra yang dapat dikomunikasikan
kepada masyarakat sehingga ikut merasakan penderiaan tersebut. Dalam dunia
modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini
telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya. Penderitaan yang
terjadi di seluruh dunia merupakan salahs atu obyek sasaran media massa untuk
membuat berita,kemudian akan sampai ke seluruh penjuru masyarakat termasukpara
seniman yang kemudian akan mengapresiasikan rasasimpatinya melalui karya seni
Mensejahterakan
manusia dan sebagian lainnya membuat manusia. Penciptaan bom atom, reaktor
nuklir, pabrik senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber
peluang terjadinya penderitaan manusia. Hal ini sudah terjadi seperti bom atom
di Hirosyima dan Nagasaki, kebocoran reaktor nuklir di Unisovyet, kebocoran gas
beracun di India. Penggunaan peluru kendali dalam perang Irak.
Beberapa sebab
lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam,
bencana perang dan lain-lain. Contohnya ialah tenggelamnya kapal Tampomas Dua
di perairan Masalembo, jatuhnya pesawat hercules yang mengangkut para perwira
muda di Condet, meletusnya gunung Galunggung, perang Irak dan Iran.
Media masa
merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa
penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat
dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi
yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan
para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat
menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni. Sebagai contoh bagaimana
penderitaan anak yang bernama Arie Hanggara yang mati akibat siksaan orang
tuanya sendiri yang difilmkan dengan judul Arie Hanggara.
F. Sebab TImbulnya Penderitaan
Penderitaan
terjadi oleh beberapa faktor diantaranya penderitaan merupakan akibat dari
kelalaian kita misalkan pada saat memasak kita lupa mematikan kompor yang
membuat terjadinya kebakaran, hal ini bisa terjadi di lingkungan kita yang
kurang memperhatikan rasa disiplin dalam rumah. Meskipun hal ini kelihatnnya
mudah tapi banyak sekali dari kita yang kurang memperhatikan. Selain memberikan
penderitaan kepada diri sendiri atas musibah tersebut orang lain juga ikut menderita
apabila rumahnya ikut hangus terbakar dan ini memberikan rasa penyesalan yang
mendalam bagi si pelaku dan dapat menimbulkan phobia yang mendalam terhadap
api.
Selanjutnya
penderitaan yang terjadi akibat pengaruh alam misalnya letusan gunung merapi
yang ada di Yogyakarta. Yang mengakibatkan banyaknya korban jiwa dalam
peristiwa tersebut selain itu mereka semua kehilangan tempat tinggal dan
pekerjaan mereka. Disini kita sebagai manusia yang bertakwa harus selalu sadar
bahwa Tuhan tidak akan menguji hambanya di luar batas kemampuannnya oleh karena
itu kita harus merasa bersyukur atas apa yang menimpa kita sekalipun itu adalah
sebuah bencana, mungkin dibalik ini semua ada hikmah yang kita dapat peroleh.
Kemudian
penderitaan yang disebabkan oleh orang lain. Sebab ketiga ini merupakan jenis
penderitaan yang paling sulit. Seorang penguasa tiran, tetangga yang
mengganggu, anak yang membangkang, musuh yang tak berbelas kasih, bawahan yang
kurang disiplin, atasan pembual, pelanggan yang curang, mitra kerja yang
menelikung, pasangan yang menyiksa, hakim yang tidak fair merupakan
contoh-contoh yang dapat diberikan dalam masalah ini. Seseorang harus menderita
seluruh masalah ini, suka atau tidak suka, terkadang tanpa kesalahan yang
dilakukan olehnya.
G. Pengaruh Penderitaan Terhadap Seseorang
Orang yang mengalami
penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam
dirinya. Sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif
ataupun sikap negatif.
Sikap negatif
misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh
diri, Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa "Sesal dahulu pendapatan,
sesal kemudian tak berguna" ,"nasib sudah menjadi bubur".
Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap yang tidak baik,missal
menutup diri dari lingkungan,murung.
Sikap positif
yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian
penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan
penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya
kreatif, tidak mudah menyerah.
Apabila sikap
negatif dan positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca,
penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilainnya.
Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai
kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah
tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai, keadaan
yang berupa hambatan harus disingkirkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://dhandydhandy.blogspot.com/2013/06/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan.html
http://reginamintalangi.blogspot.com/2012/01/hubungan-penderitaanmedia-masa-dan.html
https://sintakusumasworowardhani.wordpress.com/2014/11/17/makalah-ibd-manusia-dan-penderitaan/
SOAL :
1. Menahan, menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan merupakan arti dari....
a. derita *
b. sedih
c. siksaan
d. renungan
2. Ada berapakah sebab yang menjadikan seseorang mengalami ketakutan....
a. 2
b. 3
c. 4 *
d. 5
3. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna merupakan....
a. tahap-tahap gangguan kejiwaan
b. sebab-sebab timbulnya kekalutan mental *
c. gejala seseorang yang mengalami kekalutan mental
d. sebab timbulnya penderitaan
4. Ada berapakah tahap-tahap gangguan kejiwaan....
a. 2
b. 5
c. 4
d. 3 *
5. Dibawah ini yang termasuk gejala seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah....
a. Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah *
b. Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif
c. Terjadinya konflik sosial budaya
d. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
SOAL :
1. Menahan, menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan merupakan arti dari....
a. derita *
b. sedih
c. siksaan
d. renungan
2. Ada berapakah sebab yang menjadikan seseorang mengalami ketakutan....
a. 2
b. 3
c. 4 *
d. 5
3. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna merupakan....
a. tahap-tahap gangguan kejiwaan
b. sebab-sebab timbulnya kekalutan mental *
c. gejala seseorang yang mengalami kekalutan mental
d. sebab timbulnya penderitaan
4. Ada berapakah tahap-tahap gangguan kejiwaan....
a. 2
b. 5
c. 4
d. 3 *
5. Dibawah ini yang termasuk gejala seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah....
a. Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah *
b. Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif
c. Terjadinya konflik sosial budaya
d. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial