Sabtu, 21 Maret 2015

MANUSIA DAN CINTA KASIH

02.44 Posted by Unknown No comments
Cinta merupakan pengalaman yang sangat menarik yang pernah kita alami dalam hidup ini. Sangat disesali, orang pada umumnya masih bingung akan apakah cinta itu sesungguhnya. Kebingungan mereka semakin bertambah ketika dunia perfileman memperkenalkan arti cinta yang salah dimana penekanan akan cinta selalu dititik beratkan pada perasaan dan cerita romantika.

Hampir setiap orang tidak pernah berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu. Padahal berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu,  cinta bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang sebagaimana bentuk seni lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk bisa menggapainya.

Begitupun dengan kasih sering sekali kita terkecoh bahkan sulit untuk membedakan cinta dan kasih itu sendiri. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik mengambil judul makalah Manusia dan Cinta Kasih, agar dapat membantu kita semua untuk lepas dari ketidak jelasan Cinta Kasih yang selalu menjadi bahan perenungan, diskusi, cerita yang tidak pernah ada akhirnya.

A.      PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan J.S. Purwodarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih itu hamper sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.

Secara sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih sayang yang dibarengi unsur terikatan, keintiman dan kemesraan (Cinta Ideal / Segitiga Cinta) di sertai dengan belas kasihan, pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab yang diartikan akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan.

B.      CINTA MENURUT AJARAN AGAMA

1.       Cinta Kepada Allah
Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang dapat memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang luhur, khususnya perasaan simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang lain. Semua tingkah laku dan tindakannya ditujukan kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya :

                “Katakanlah : “Jika kamu (benar-benar)mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah maha pengampun lagi maha penyayang”(QS Ali Imran, 3:31)

Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjasi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan menundukkan semua bentuk kecintaan lainnya. Cinta ini pun juga akan membuatnya menjadi seorang yang cinta pada sesama manusia, hewan, semua makhluk Allah dan seluruh alam semesta.

2.       Cinta Kepada Rasul
Cinta kepada rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.

3.       Cinta Diri
Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia  terhadap dirinya sendiri ini, kecenderungannya untuk  menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindari dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammad SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib, tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala keburukan.

“Diantara gejala yang menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah kecintaannya yang sangat terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua keinginannya dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup.” (QS,al-Adiyat, 100:8)

Diantara gejala lain yang menunjukkan kecintaan manusia pada dirinya sendiri ialah permohonannya yang terus menerus agar dikaruniai harta, kesehatan, dan berbagai kebaikan dan kenikmatan hidup lainnya. Dan apabila tertimpa bencana, keburukan, atau kemiskinan, ia merasa putus asa dan ia mengira tidak akan bisa memperoleh karunia lagi,” (QS,Fushilat, 41:49)

Namun hendaknya cinta manusia pada dirinya tidaklah terlalu berlebih-lebihan dan melewati batas. Sepatutnya cinta pada diri sendiri ini diimbangi dengan cinta pada orang lain dan cinta berbuat kebajikan pada mereka.

4.       Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, ia tidak boleh tidak harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Oleh karena itu,Allah ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus menerus untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung memberikan pujian kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada dirinya sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu adalah dengan melalui iman, menegakkan sholat, memberikan zakat, bersedekah terhadap orang-orang miskin dan tak punya, dan menjauhi segala larangan Allah.

Keimanan yang demikian ini akan bisa menyeimbangkan antara cintanya kepada diri sendiri dan cintanya pada orang lain, dan dengan demikian bisa  merelisasikan kebaikan individu dan masyarakat. Al-Qur’an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agar saling mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri. Dalam seruan itu sesungguhnya terkandung pengarahan kepada mukmin agar tidak berlebih-lebihan dalam mencintai diri sendiri.

5.       Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan  dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama antar suami dan istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga :

Dan diantara tanda-tanda kekuasanNya ialah Dia yang menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung, dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang berpikir.” (QS,Ar-Rum, 30:12)

Dorongan seksual melakukan suatu fungsi penting yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis.

6.       Cinta Keibuan
Kasih sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling asli dan yang terdapat pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin suatu ikatan fisiologi. Seorang ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati penuh dengan kasih sayang dan naluri alami seorang ibu. Sedangkan menurut para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan karena fisologis, melainkan dorongan psikis.

7.       Cinta Kebapakan
Mengingat bahwa antar ayah dan anak-anaknya tidak  terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dan anaknya , maka para ahli ilmu jiwa modern berpendapat  bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis. Dorongan ini nampak jelas dalam cinta bapak kepada anak-anaknya , karena mereka sumber kesenangan,  kegembiraan baginya , kekuatan, kebanggan ,dan merupakan faktor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan tetap terkenangnya setelah dia meninggal dunia.

Cinta kebapakan dalam Al-Qur’an diisyaratkan dalam kisah Nabi Nuh as. Betapa cintanya ia kepada anaknya, tampak jelas ketika ia memanggilnya dengan penuh rasa cinta,kasih sayang, belas kasihan, untuk naik perahu agar tidak tenggelam ditelan ombak :

“…Dan Nuh memanggil anaknya – sedang anak itu berada di trmpat yang jauh terpencil – : “Hai ..anakku naiklah (kekapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama-sama orang-orang yang kafir.” (QS, Yusuf, 12:84)

Biasanya cinta kebapakan nampak dalam perhatian seorang bapak kepada anak-anaknya, asuhan, nasehat, dan pengarahan yang diberiaknnya kepada mereka , demi kebaikan dan kepentingan mereka sendiri.

C.      KASIH SAYANG
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadaminta yitu perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka pada seseorang. Dalam berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka,  sehingga keduannya merupakan suatu kesatuan yang utuh. Seorang remaja menjadi frustasi, morfinis, berandalan dan sebagainya itu disebabkan karena kekurangan perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan keluarga.

                Dalam kasih saying sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggng jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsur kasih saying hilang, misalnya unsur tanggng jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih saying yang tidak disertai kejujuran, terancamlah kebahagiaan rumah tangga itu.

D.      KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan adalah hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asara maupun yang sudah berumah tangga.  Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.

Kemesraan dapat menimbulkan daya kreatifitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya. Kemesraan cinta tidak saja terpari dalam lubuk hati masing-masing tetapi juga emancarkan dari sinar mata keduanya yang bening dan belaian-belaian mesra jari-jemari mereka yang bergetar.

E.       PEMUJAAN
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusai kepada tuhannya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Apa sebab itu terjadi adalah karean tuhan menciptakan alam semesta.

                Pemujaan-pemujaan itu sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan tuhannya. Hal ini berarti manusia mohon ampun atas segala dosanya, mohon perlindungan, mohon dilimpahkan kebijaksanaan, agar ditunjukkan jalan yang benar, mohon ditambahkan segala kekurangan yang ada padanya, dan lain-lain.

F.       BELAS KASIHAN
Belas kasihan, welas asih, atau kepedulian adalah emosi manusia yang muncul akibat penderitaan orang lain. Lebih kuat daripada empati, perasaan ini biasanya memunculkan usaha mengurangi penderitaan orang lain. Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak. Manusai mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia menggugah potensi belas kasihannya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.

G.     CINTA KASIH EROTIS
Cinta kasih erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok yang sampai waktu itu terdapat diantara dua orang yang asing satu sama lain. Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu, pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanyalah sementara saja. 

DAFTAR PUSTAKA
https://sintakusumasworowardhani.wordpress.com/2014/11/11/makalah-manusia-dan-cinta-kasihilmu-budaya-dasar/
http://ibd99.blogspot.com/2012/12/makalah-manusia-dan-cinta-kasih.html

http://nuri.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19235/bab4-manusia_dan_cinta_kasih.pdf.

SOAL

1)      Rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya, merupakan pengertian dari....
a)      Cinta kasih *
b)      Kemesraan
c)       Kasih sayang
d)      Pemujaan

2)      Ada berapakah cinta menurut ajaran agama....
a)      5
b)      6
c)       7 *
d)      8

3)      Perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka pada seseorang merupakan pengertian dari....
a)      Cinta kasih
b)      Kemesraan
c)       Kasih sayang *
d)      Kemesraan

4)      Salah satu manifestasi cinta manusia kepada tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual adalah pengertian dari...
a)      Cinta kasih erotis
b)      Pemujaan *
c)       Belas kasihan
d)      Kasih sayang

5)      Surat al-qur’an yang enjelaskan tentang kecintaan terhadap Allah adalah....
a)      Ali Imran, 3:32
b)      Ali Imran, 3:33
c)       Ali Imran, 3:34
d)      Ali Imran, 3:31 *

Selasa, 17 Maret 2015

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

08.37 Posted by Unknown No comments
Hampir disetiap zaman sastra mempunyai peran yang penting. Ini terjadi karena sastra mempergunakan bahasa, sementara itu bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hamper semua pernyataan kegiatan manusia. Dengan demikian manusia dan bahasa pada hakekatnya adalah satu. Kenyataan inilah yang mempermudah sastra untk berkomunikasi.

                Sastra (Sansekerta, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sansekerta śāstra, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar śās- yang berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Tetapi kata “sastra” bisa pula merujuk kepada semua jenis tulisan, apakah ini indah atau tidak.

                Sastra juga didukung oleh cerita. dengan cerita orang lebih mudah tertarik dan lebih mudah mengemukakan gagasan-gagasannya dalam bentuk yang tidak normative. Ilmu budaya dasar tidak dimaksudkan ntuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian dengan memperluas wawasan pemikiran terhadap nilai-nilai budaya.

A.      PENDEKATAN KESUSASTRAAN
Seni adalah sebuah karya atau sastra yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Ini dikarenakan seni merupakan ekspresi manusia terhadap sesuatu. Ilmu budaya dasar dinamakan Basic Humanities, yang berasal dari bahasa inggris yaitu The Humanities, dan bahasa latin, Humanus yang berarti manusia, berbudaya, dan halus. Maka dari itu apabila kita mempelajari the humanities maka kita akan menjadi manusia yang berbudaya, dan halus. Sedangkan sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia. Seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya. Sastra lebih mudah untuk berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra merupakan penjabaran abstraksi. Dan sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi. Filsafat yang juga mempergunakan bahasa adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.

Ada juga tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori sastra dan karya sastra, yaitu :
1.       Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra.
2.       Teori sastra adalah asas-asas dan prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan kesusastraan.
3.       Seni sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik, seperti puisi, cerpen/novel, atau drama.

Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sangat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.

B.      ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA
Istilah prosa banyak padanannya. Kadang-kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.

Dalam kesusastraan Indoensia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
1.       Prosa lama meliputi
·         Sejarah
·         Hakiyat
·         Epos
·         Dongeng
·         Cerita pelipur lara
2.       Prosa baru meliputi
·         Cerita pendek
·         Biografi
·         Otobiografi
·         Roman/novel
·         Kisah

C.      NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita mau tidak mau krya sastra langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. dengan perkataan lain prosa mempunya nilai-nilai yang diperoleh lewat pembaca sastra. Adapun nilai-nilai pembaca lewat sastra antara lain:
1.       Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat didalam ensiklopedia. Dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih dari pada sejarah ataupun laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini.
2.       Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang menilai kehidupan berdasarkan pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga mungkin  lebih banyak kesempata untuk memilih respon-reson emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda dari pada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri. Adanya semacam kaidah kemungkinan yang tidak mungkin dalam fiksi inilah yang memungkinkan pembaca untuk dapat memperluas persepsi dan wawasan tentang tokoh dan kehidupan manusia.
3.       Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan yang diperoleh dari fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaan bagaimana mengalami nya sendiri peristiwa itu. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing yang belum dikunjunginya atau mungkin tak akan bias terkunjungi.
4.       Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi imajinasi dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya. Contohnya novel siti nurbaya

Berkenan dengan moral karya sastra dapat dibagi menjadi 2, karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya dan karya sastra yang mnyuarakan gejolak jamannya. Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya. Sementara karya sastra yang menyuarakan aspirasi gejolak jamannya tidak bisa mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, akan tetapi untuk renungan.

D.      ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang unsur dari kebudayaan. puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik, nyang secara padu dan utuh di padatkan kata-katanya.

Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
1.       Figura bahasa, seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb.
2.       Kata-kata yang ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3.       Kata-kata yang berjiwa, yaitu kata-kata yang sudah di beri suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4.       Kata-kata yang konotatif, yaitu kata-kata yang sudah di beri tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.       Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang di lukiskan, sehingga lebih menggugah hati.

Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan ilmu budaya dasar adalah :
1.       Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
2.       Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
3.       Puisi dan keinsyafan sosial.

Kepuitisan atau keartistikan puisi dapat dibangun menggunakan:
1.       Figura Bahasa (personifikasi, hiperbola, metafora, dll)
2.       Kata – kata ambigu
3.       Kata-kata yang mengandung perasaan dan pengalaman penyair
4.       Kata – kata konotatif
5.       Pengulangan untuk mengintensifkan hal yang dilukiskan

DAFTAR PUSTAKA
http://gabriellabcde.blogspot.com/2012/03/konsep-ilmu-budaya-dasar-dalam.html
http://aromblog.blogspot.com/2010/04/ilmu-budaya-dasar-yang-dihubungkan.html
http://rizkyanggakusumaa.blogspot.com/2013/03/iii-nilai-nilai-dalam-prosa-dan-fiksi.html
https://imazshare.wordpress.com/2012/04/17/ilmu-budaya-dasar-yang-dihubungkan-dengan-puisi/

SOAL
1.     Sebuah karya atau sastra yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia adalah pengertian dari....
           a.     seni *
           b.     sastra
           c.     puisi
           d.     prosa

2.  Ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra adalah pengertian dari....
           a.     budaya dasar
           b.     ibd
           c.     ilmu sastra *
           d.     teori sastra

3.      Dibawah ini adalah yang termasuk prosa lama, kecuali....
           a.     dongeng
           b.     kisah *
           c.     sejarah
           d.     hakiyat

4.      Berkenan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi....
           a.     2 *
           b.     3
           c.     4
           d.     5

5.     Kepuitisan atau keartistikan puisi dapat dibangun menggunakan hal-hal dibawah ini, kecuali....
            a.     figurasi bahas
            b.     kata-kata ambigu
            c.     kata-kaya yang mengandung perasaan dan pengalaman penyair
            d.     kata-kata baku *









Minggu, 15 Maret 2015

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

15.30 Posted by Unknown No comments
Indonesia dikenal dengan Negara yang memiliki keragaman budaya. Manusia dan kebudayaan adalah satu hal yang tidak bisa di pisahkan karena di mana manusia itu hidup dan menetap pasti manusia akan menyesuaikan diri dengan kebudayaan yang ada di daerah yang di tempatinya.

Manusia merupakan makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain dan melakukan suatu kebiasaan-kebiasaan yang terus mereka kembangankan dan  kebiasaan-kebiasaan tersebut akan menjadi kebudayaan. Setiap manusia juga memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, itu disebabkan mereka memiliki pergaulan sendiri di wilayahnya sehingga manusia di manapun memiliki kebudayaan yang berbeda masing-masing.

Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian - kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan  manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya Manusia.

A.      PENGERTIAN MANUSIA
Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), mens (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).

Ada beberapa pengertian manusia menurut para ahli :

1.       OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
2.       ABINENO J. I
Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”.
3.       NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
4.       ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.
5.       SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.

B.      PENGERTIAN HAKIKAT MANUSIA
Pengertian Hakikat Manusia adalah peran ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh setiap manusia. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing-masing dan untuk orang di sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini. Salah satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.

C.      KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu Negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat.

Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakian orang timur lebih sopan dan tertutup. Namun di zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasan orang barat. Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai dengan kebiasaan orang timur dapat mempengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri.

Dalam ilmu psikologi yang notabanenya berasal dari Barat, banyak mengembangkan konsep-konsep dan teori mengenai aneka warna isi jiwa, serta metode dan alat untuk menganalisis dan mengukur secara detail tentang variasi jiwa individu. Tetapi, tidak terlepas dari itu semua, konsep-konsep tersebut masih kurang mengembangkan suatu konsep yang berkaitan dengan jiwa individu dan lingkungan sosial budaya.

Oleh karena itu, Francis L.K Hsu seorang sarjana Amerika keturunan Cina, mengembangkan suatu konsepsi tentang jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya, yang ia sebut sebagai Bagan Psiko-Sosiogram Manusia atau delapan daerah seperti lingkaran konsentris sekitar diri pribadi.


Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar. Tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri. Sub sadar karena sewaktu–waktu unsur–unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari–hari.

Nomor 5 disebut kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya. Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia mengungkapkan kepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya.

Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini. Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli.

Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal. Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.

D.      PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan yang berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia.
Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.

E.       UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik. Sedangkan Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi sistem norma,organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga petugas pendidikan dan organisasi kekuatan.
C. Kluckhohn di dalam karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
1.       Bahasa
yaitu suatu sistem perlambangan yang secara arbitrel dibentuk atas unsur - unsur bunyi ucapan manusia yang digunakan sebagai gagasan sarana interaksi.
2.       Kesenian
yaitu suatu sistem keindahan yang didapatkan dari hasil kebudayaan serta memiliki nilai dan makna yang mendukung eksistensi kebudayaan tersebut.
3.       Organisasi sosial
yaitu keseluruhan sistem yang mengatur semua aspek kehidupan masyarakat dan merupakan salah satu dari unsur kebudayaan universal
4.       Sistem pengetahuan
yaitu semua hal yang diketahui manusia dalam suatu kebudayaan mengenai lingkungan alam maupun sosialnya menurut azas – azas susunan tertentu
5.       Sistem peralatan hidup dan tekhnologi
yaitu rangkaian konsep serta aktivitas mengenai pengadaan, pemeliharaan, dan penggunaan sarana hidup manusia dalam kebudayaannya
6.       Sistem mata pencarian hidup
yaitu rangkaian aktivitas masyarakat yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam konteks kebudayaan
7.       Sistem religi
yaitu rangkaian keyakinan mengenai alam gaib, aktivitas upacaranya serta sarana yang berfungsi melaksanakan komunikasi manusia dengan kekuatan alam gaib

F.       WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: Gagasan, Aktivitas, dan Artefak.
1.       Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut. 
2.       Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3.       Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.

G.     ORIENTASI NILAI BUDAYA
Menurut C.Kluckhohn system nilai budaya dalam semua kebuayaan di dunia, secara universal manyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:
1.       Hakekat hidup manusia
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstrem, ada yang berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik.
2.       Hakekat karya manusia
Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kududkan atau kehormatan, karya merupakan gerak hidup ntuk menambah karya lagi.
3.       Hakekat hubungan manusia
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubngan manusia dengan manusia, baik secara horizontal maupun secara vertical. Ada pula yang berpandangan individualistis
4.       Hakekat waktu manusia
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda, ada yang berpendapat mementingkan orientasi masa lampau, ada pula yang berpendapat untuk masa kini atau masa yang akan datang.
5.       Hakekat alam manusia
Ada kebudayaan yang menganggap manusai harus mengekxploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada pula kebudayaan yang beranggapan manusia harus harmonis dengan alam dan harus menyerah kepada alam.

H.     PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga terjadi keadaan yang tidak serasi bagi kehidupan. Definisi perubahan (dinamika) kebudayan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut.
1.       John Lewis Gillin dan John Philip Gillin
Perubahan kebudayaan adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi geografis kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat tersebut.
2.       Samuel Koenig
Perubahan kebudayaan menunjuk pada modifikasimodifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab internal maupun eksternal.
3.       Selo Soemardjan
Perubahan kebudayaan adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang memengaruhi sistem sosial, termasuk nilai-nilai, sikap, dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
4.       Kingsley Davis
Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat.
 
Faktor-faktor internal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai berikut.
·         Adanya ketidakpuasan terhadap sistem nilai yang berlaku.
·         Adanya individu yang menyimpang dari sistem nilai yangberlaku.
·         Adanya penemuan baru yang diterima oleh masyarakat.
·         Adanya perubahan dalam jumlah dan kondisi penduduk.
Faktor-faktor eksternal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai berikut.
·         Adanya bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, dan lainlain.
·         Timbulnya peperangan.
·         Kontak dengan masyarakat lain.

I.        KAITAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN
              Manusia sebagai perilaku kebudayaan ya’ni dapat dipandang setara yang dinyatakan sebagai dialektis, proses dialektis tercipta melalui tiga tahap:
1.       Eksternalisasi, proses manusia mengekspresikan dirinya dalam membangun dunianya.
2.       Obyektivitas, proses msyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3.       Internalisasi, proses masyarakat disergap kembali oleh manusia, yakni manusia yang mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dapat idup dengan baik.

Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuia dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan.pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.

DAFTAR PUSTAKA
http://vanillabluse.blogspot.com/2014/05/makalah-manusia-dan-kebudayaan.html
https://sanusiadam79.wordpress.com/2013/03/14/manusia-dan-kebudayaan/
http://sman1glagah.com/pengertian-hakikat-manusia/
http://ulfanurizqiindaha.blogspot.com/2011/10/manusia-dan-kebudayaan.html
http://desintharatnawardani.blogspot.com/2011/02/pengertian-kebudayaan-kepribadian.html

SOAL
1.   Sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu merupakan pengertian dari....
         a.     Manusia *
         b.     Budaya
         c.     Orientasi nilai
         d.     Kemanusiaan

2.      Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang. Pengertian tersebut merupakan pendapat dari....
         a.     ERBE SENTANU
         b.     OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
         c.     NICOLAUS D. & A. SUDIARJA *
         d.     SOKRATES

3.   Siapakah sarjana Amerika keturunan Cina yang mengembangkan suatu konsepsi tentang jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya....
         a.     SOKRATES
         b.     C.Kluckhohn
         c.     ABINENO J. I
         d.     Francis L.K Hsu *

4.     Sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak merupakan definisi....
         a.     Manusia
         b.     Kebudayaan *
         c.     Orientasi nilai
         d.     Kemanusiaan

5.      Yang bukan termasuk faktor eksternal penyebab perubahan kebudayaan adalah....
         a.     Adanya penemuan baru yang diterima oleh masyarakat *
         b.     Adanya bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, dan lainlain
         c.     Timbulnya peperangan
         d.     Kontak dengan masyarakat lain