Cinta merupakan
pengalaman yang sangat menarik yang pernah kita alami dalam hidup ini. Sangat
disesali, orang pada umumnya masih bingung akan apakah cinta itu sesungguhnya.
Kebingungan mereka semakin bertambah ketika dunia perfileman memperkenalkan
arti cinta yang salah dimana penekanan akan cinta selalu dititik beratkan pada
perasaan dan cerita romantika.
Hampir setiap
orang tidak pernah berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu. Padahal
berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu,
cinta bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang sebagaimana bentuk seni
lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk bisa menggapainya.
Begitupun dengan
kasih sering sekali kita terkecoh bahkan sulit untuk membedakan cinta dan kasih
itu sendiri. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik mengambil judul makalah
Manusia dan Cinta Kasih, agar dapat membantu kita semua untuk lepas dari
ketidak jelasan Cinta Kasih yang selalu menjadi bahan perenungan, diskusi,
cerita yang tidak pernah ada akhirnya.
A. PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut Kamus
Umum Bahasa Indonesia karangan J.S. Purwodarminta, cinta adalah rasa sangat
suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat
tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta
(kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih itu
hamper sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta.
Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang)
kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Secara sederhana
cinta kasih adalah perasaan kasih sayang yang dibarengi unsur terikatan,
keintiman dan kemesraan (Cinta Ideal / Segitiga Cinta) di sertai dengan belas
kasihan, pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung
jawab. Tanggung jawab yang diartikan akibat yang baik, positif, berguna, saling
menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan.
B. CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
1. Cinta
Kepada Allah
Merupakan
puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang dapat memberikan
tingkat perasaan kasih sayang yang luhur, khususnya perasaan simpatik dan
sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinyta
menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan
semua bentuk cinta yang lain. Semua tingkah laku dan tindakannya ditujukan
kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya :
“Katakanlah : “Jika kamu (benar-benar)mencintai Allah,
ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah maha
pengampun lagi maha penyayang”(QS Ali Imran, 3:31)
Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta
itu menjasi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan menundukkan
semua bentuk kecintaan lainnya. Cinta ini pun juga akan membuatnya menjadi
seorang yang cinta pada sesama manusia, hewan, semua makhluk Allah dan seluruh
alam semesta.
2.
Cinta Kepada Rasul
Cinta kepada rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi
seluruh alam semesta, menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini
karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku,
moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
3. Cinta
Diri
Al-Qur’an telah
mengungkapkan cinta alamiah manusia
terhadap dirinya sendiri ini, kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan
berguna bagi dirinya, dan menghindari dari segala sesuatu yang membahayakan
keselamatan dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammad SAW, bahwa seandainya beliau
mengetahui hal-hal gaib, tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi
dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala keburukan.
“Diantara gejala
yang menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah kecintaannya
yang sangat terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua keinginannya dan
memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan
hidup.” (QS,al-Adiyat, 100:8)
“Diantara gejala lain yang
menunjukkan kecintaan manusia pada dirinya sendiri ialah permohonannya yang
terus menerus agar dikaruniai harta, kesehatan, dan berbagai kebaikan dan
kenikmatan hidup lainnya. Dan apabila tertimpa bencana, keburukan, atau
kemiskinan, ia merasa putus asa dan ia mengira tidak akan bisa memperoleh karunia
lagi,” (QS,Fushilat, 41:49)
Namun hendaknya
cinta manusia pada dirinya tidaklah terlalu berlebih-lebihan dan melewati
batas. Sepatutnya cinta pada diri sendiri ini diimbangi dengan cinta pada orang
lain dan cinta berbuat kebajikan pada mereka.
4. Cinta
Kepada Sesama Manusia
Agar manusia
dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, ia
tidak boleh tidak harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya.
Oleh karena itu,Allah ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada
dirinya sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa
kesusahan dan usahanya yang terus menerus untuk memperoleh kebaikan serta
kebakhilannya dalam memberikan sebagian karunia yang diperolehnya, setelah itu
Allah langsung memberikan pujian kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak
berlebih-lebihan dalam cintanya kepada dirinya sendiri dan melepaskan diri dari
gejala-gejala itu adalah dengan melalui iman, menegakkan sholat, memberikan
zakat, bersedekah terhadap orang-orang miskin dan tak punya, dan menjauhi
segala larangan Allah.
Keimanan yang demikian ini akan bisa menyeimbangkan antara
cintanya kepada diri sendiri dan cintanya pada orang lain, dan dengan demikian
bisa merelisasikan kebaikan individu dan masyarakat. Al-Qur’an juga
menyeru kepada orang-orang yang beriman agar saling mencintai seperti cinta
mereka pada diri mereka sendiri. Dalam seruan itu sesungguhnya terkandung
pengarahan kepada mukmin agar tidak berlebih-lebihan dalam mencintai diri
sendiri.
5. Cinta
Seksual
Cinta erat
kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan
kasih sayang, keserasian, dan kerjasama antar suami dan istri. Ia merupakan
faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga :
“Dan diantara tanda-tanda
kekuasanNya ialah Dia yang menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu
sendiri, supaya kamu cenderung, dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya
diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang berpikir.” (QS,Ar-Rum,
30:12)
Dorongan seksual melakukan suatu fungsi penting yaitu melahirkan
keturunan demi kelangsungan jenis.
6. Cinta
Keibuan
Kasih sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling asli dan yang
terdapat pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin
suatu ikatan fisiologi. Seorang ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati
penuh dengan kasih sayang dan naluri alami seorang ibu. Sedangkan menurut para
ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan karena fisologis,
melainkan dorongan psikis.
7. Cinta
Kebapakan
Mengingat
bahwa antar ayah dan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan
fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dan anaknya , maka para ahli ilmu
jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan
fisiologis seperti halnya dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis. Dorongan
ini nampak jelas dalam cinta bapak kepada anak-anaknya , karena mereka sumber
kesenangan, kegembiraan baginya , kekuatan, kebanggan ,dan merupakan
faktor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan tetap
terkenangnya setelah dia meninggal dunia.
Cinta kebapakan dalam Al-Qur’an diisyaratkan dalam kisah Nabi Nuh
as. Betapa cintanya ia kepada anaknya, tampak jelas ketika ia memanggilnya
dengan penuh rasa cinta,kasih sayang, belas kasihan, untuk naik perahu agar
tidak tenggelam ditelan ombak :
“…Dan Nuh memanggil anaknya –
sedang anak itu berada di trmpat yang jauh terpencil – : “Hai ..anakku naiklah
(kekapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama-sama orang-orang yang
kafir.” (QS,
Yusuf, 12:84)
Biasanya
cinta kebapakan nampak dalam perhatian seorang bapak kepada anak-anaknya,
asuhan, nasehat, dan pengarahan yang diberiaknnya kepada mereka , demi kebaikan
dan kepentingan mereka sendiri.
C. KASIH SAYANG
Pengertian
kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadaminta
yitu perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka pada seseorang. Dalam
berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini
merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak dituntut
tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian,
saling terbuka, sehingga keduannya
merupakan suatu kesatuan yang utuh. Seorang remaja menjadi frustasi, morfinis,
berandalan dan sebagainya itu disebabkan karena kekurangan perhatian dan kasih
sayang dalam kehidupan keluarga.
Dalam
kasih saying sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggng
jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling
terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah
satu unsur kasih saying hilang, misalnya unsur tanggng jawab, maka retaklah
keutuhan rumah tangga itu. Kasih saying yang tidak disertai kejujuran,
terancamlah kebahagiaan rumah tangga itu.
D. KEMESRAAN
Kemesraan berasal
dari kata mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan adalah
hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asara maupun
yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada
dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.
Kemesraan dapat
menimbulkan daya kreatifitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan
berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya. Kemesraan cinta
tidak saja terpari dalam lubuk hati masing-masing tetapi juga emancarkan dari
sinar mata keduanya yang bening dan belaian-belaian mesra jari-jemari mereka
yang bergetar.
E. PEMUJAAN
Pemujaan adalah
salah satu manifestasi cinta manusia kepada tuhannya yang diwujudkan dalam
bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusai kepada tuhannya tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada tuhan
adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Apa sebab itu terjadi
adalah karean tuhan menciptakan alam semesta.
Pemujaan-pemujaan
itu sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan tuhannya. Hal ini
berarti manusia mohon ampun atas segala dosanya, mohon perlindungan, mohon
dilimpahkan kebijaksanaan, agar ditunjukkan jalan yang benar, mohon ditambahkan
segala kekurangan yang ada padanya, dan lain-lain.
F. BELAS KASIHAN
Belas kasihan, welas asih, atau kepedulian adalah emosi manusia yang
muncul akibat penderitaan orang lain. Lebih kuat daripada empati, perasaan ini biasanya memunculkan usaha
mengurangi penderitaan orang lain. Perbuatan atau sifat menaruh belas
kasihan adalah orang yang berakhlak. Manusai mempunyai potensi untuk berbelas
kasihan. Masalahnya sanggupkah ia menggugah potensi belas kasihannya itu. Bila orang
itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.
G. CINTA KASIH EROTIS
Cinta
kasih erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa
jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok yang sampai waktu itu terdapat
diantara dua orang yang asing satu sama lain. Tetapi seperti yang telah
dikatakan terlebih dahulu, pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini
pada hakekatnya hanyalah sementara saja.
DAFTAR
PUSTAKA
https://sintakusumasworowardhani.wordpress.com/2014/11/11/makalah-manusia-dan-cinta-kasihilmu-budaya-dasar/
http://ibd99.blogspot.com/2012/12/makalah-manusia-dan-cinta-kasih.html
http://nuri.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19235/bab4-manusia_dan_cinta_kasih.pdf.
SOAL
1)
Rasa sangat suka
(kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat
tertarik hatinya, merupakan pengertian dari....
a)
Cinta kasih *
b)
Kemesraan
c)
Kasih sayang
d)
Pemujaan
2)
Ada berapakah cinta menurut ajaran
agama....
a)
5
b)
6
c)
7 *
d)
8
3)
Perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan
suka pada seseorang merupakan pengertian dari....
a)
Cinta kasih
b)
Kemesraan
c)
Kasih sayang *
d)
Kemesraan
4)
Salah satu manifestasi cinta manusia kepada
tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual adalah pengertian
dari...
a)
Cinta kasih erotis
b)
Pemujaan *
c)
Belas kasihan
d)
Kasih sayang
5)
Surat al-qur’an yang enjelaskan
tentang kecintaan terhadap Allah adalah....
a)
Ali Imran, 3:32
b)
Ali Imran, 3:33
c)
Ali Imran, 3:34
d)
Ali Imran, 3:31 *